Cara m
enanam kelapa sawit yang benar akan mempengaruhi kualitas tanaman dan buah yang akan dihasilkan. Setelah mengetahui tentang cara melakukan pembibitan kelapa sawit yang benar, maka langkah selanjutnya adalah menanam bibit kelapa sawit yang sudah siap tanam ke kebun. Bibit kelapa sawit sudah siap tanam setelah berumur 8 bulan dari pembibitan.
Pola penanaman kelapa sawit dapat dilakukan monokular atau tumpang sari. Untuk tumpang sari biasanya hanya ditanami tumbuhan yang dengan masa panen singkat seperti menanam tanaman singkong, menanam jagung, ataupun palawija lainnya. Hal ini hanya untuk memanfaatkan lahan sembari menunggu kelapa sawit sudah besar dan siap panen. Pada pola monokular, penanaman tumbuhan penutup sangat dianjurkan untuk mengurangi pertumbuhan rumput liar dan juga untuk menambah nutrisi pada tanah dan mencegah terjadinya erosi tanah. Biasanya yang sering digunakan sebagai tanaman penutup (cover crop) adalah jenis kacang-kacangan, pertimbangannya adalah tanaman jenis kacang-kacangan lebih cepat tumbuh dan daunnya dapat menjadi pupuk kompos.
Dalam melakukan penanaman kelapa sawit yang harus diperhatikan adalah jarak tanam antar pohon, dan bentuk segitiga sama sisi sehingga memungkinkan adanya gang dari segala arah. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 9 meter antar tanaman, hal ini selain untuk memberikan ruang tumbuh bagi pohon kelapa sawit juga memberikan ruang bagi akar-akar kelapa sawit agar tidak saling berebut nutrisi makanan pada tanah.
Untuk membuat bentuk segitiga sama sisi dapat dilakukan dengan menggunakan tali tambang atau tali rafia, Mulailah dengan menarik tali lurus dari tepi kebun ke tepi lainnya (timur-barat), dan teruskan sampai semua lahan. Langkah selanjutnya adalah memasang tali dengan cara yang sama tegak lurus tali sebelumnya (utara-selatan). Setelah itu pasangkan patok acuan setiap 9 meter pada tali utara-selatan. dan lakukan pemasangan patok pada baris tali utara-selatan yang kedua namun dengan jarak 4,5 meter dari tepi kebun, sehingga akan nampak patok zigzag.
Pola penanaman kelapa sawit dapat dilakukan monokular atau tumpang sari. Untuk tumpang sari biasanya hanya ditanami tumbuhan yang dengan masa panen singkat seperti menanam tanaman singkong, menanam jagung, ataupun palawija lainnya. Hal ini hanya untuk memanfaatkan lahan sembari menunggu kelapa sawit sudah besar dan siap panen. Pada pola monokular, penanaman tumbuhan penutup sangat dianjurkan untuk mengurangi pertumbuhan rumput liar dan juga untuk menambah nutrisi pada tanah dan mencegah terjadinya erosi tanah. Biasanya yang sering digunakan sebagai tanaman penutup (cover crop) adalah jenis kacang-kacangan, pertimbangannya adalah tanaman jenis kacang-kacangan lebih cepat tumbuh dan daunnya dapat menjadi pupuk kompos.
Dalam melakukan penanaman kelapa sawit yang harus diperhatikan adalah jarak tanam antar pohon, dan bentuk segitiga sama sisi sehingga memungkinkan adanya gang dari segala arah. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 9 meter antar tanaman, hal ini selain untuk memberikan ruang tumbuh bagi pohon kelapa sawit juga memberikan ruang bagi akar-akar kelapa sawit agar tidak saling berebut nutrisi makanan pada tanah.
Untuk membuat bentuk segitiga sama sisi dapat dilakukan dengan menggunakan tali tambang atau tali rafia, Mulailah dengan menarik tali lurus dari tepi kebun ke tepi lainnya (timur-barat), dan teruskan sampai semua lahan. Langkah selanjutnya adalah memasang tali dengan cara yang sama tegak lurus tali sebelumnya (utara-selatan). Setelah itu pasangkan patok acuan setiap 9 meter pada tali utara-selatan. dan lakukan pemasangan patok pada baris tali utara-selatan yang kedua namun dengan jarak 4,5 meter dari tepi kebun, sehingga akan nampak patok zigzag.
pola tanam kelapa sawit |
Setelah pembuatan patok acuan telah selesai, maka langkah selanjutnya adalah membuat lubang tanam. Buatlah lubang tanam pada setiap patok dengan ukutan 50cm x 50cm dengan kedalaman 40cm. Berilah pupuk kandang atau pupuk kompos pada setiap lubang.
Menanam bibit kelapa sawit sebaiknya ditanam pada saat musim hujan (awal-awal musim hujan), agar cukup air untuk tumbuh. Pindahkan semua bibit kelapa sawit mendekati lubang-lubang tanam, bukalah polybag dan masukkan bibit kelapa sawit beserta tanah ke dalam lubang dan lakukan penutupan menggunakan tanah sisa galian lubang.
Itulah beberapa cara menanam kelapa sawit yang benar agar menghasilkan panen yang banyak. Yang perlu diperhatikan bahwa setiap varietas kelapa sawit memiliki kriteria tanam yang berbeda. Namun cara menanam yang dijelaskan di atas adalah cara yang sering digunakan dengan menghasilkan buah yang besar dan panen yang maksimal.
pesan sekarang bibitunggul MARIHAT (PPKS)
email ;regarkurniawan602@gmail.com
no kontak : 0853 55 79 99 90
Tidak ada komentar:
Posting Komentar