Entri Populer

Kamis, 05 November 2015









PPKS telah memproduksi bahan tanam kelapa sawit unggul yang berstandar internasional sesuai dengan 'Sistem Manajemen Mutu' (ISO 9001:2008) sehingga terjamin mutunya. Bahan tanam unggul berupa kecambah, bibit klon serta bibit komersial kelapa sawit siap tanam yang telah melalui seleksi dan pengujian dari program pemuliaan tanaman dalam waktu puluhan tahun secara berkesinambungan. Bahan tanam kelapa sawit unggul merupakan modal utama untuk mendapatkan produktivitas tinggi. Dengan bahan tanam unggul maka produksi TBS dan minyak dijamin jauh lebih tinggi dibandingkan penggunaan bibit dari benih asalan.

Sembilan varietas unggul kelapa sawit yang saat ini tersedia di PPKS adalah:

1. D X P PPKS 540 (HIGH MESOCARP)

Rerata produksi: 28,1 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 27,4%
Produksi CPO: 8,1 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 5,3 %
Pertumbuhan meninggi: 72 cm/tahun










2. D X P PPKS 718 (BIG BUNCH)

Rerata produksi: 26,5 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23,9%
Produksi CPO : 6,9 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 8,7 %
Pertumbuhan meninggi : 75 cm/tahun



3. D X P PPKS 239 (HIGH CPO & PKO)

Rerata produksi: 32 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 25,8%
Produksi CPO: 8,4 ton/ha/tahun
Produksi PKO: 1,3 ton/ha
Rasio inti/buah: 8,9 %
Pertumbuhan meninggi: 62,5 cm/tahun







4. D X P SIMALUNGUN

Rerata produksi: 28,4 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 26,5%
Produksi CPO: 7,53 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 9,2 %
Pertumbuhan meninggi : 75-80 cm/tahun



5. D X P LANGKAT

Rerata produksi: 27,5 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 26,3%
Produksi CPO: 7,23 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 9,3 %
Pertumbuhan meninggi: 60-70 cm/tahun

6. DY X P SUNGAI PANCUR (DUMPY)

Rerata produksi: 25-28 ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26%
Produksi CPO: 6,5-7,3 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah : 6,5 %
Pertumbuhan meninggi: 40-55 cm/tahun






7. D X P LAME

Rerata produksi: 26-27ton TBS/ha/tahun
Rendemen minyak: 23-26%
Produksi CPO: 5,9-7 ton/ha/tahun
Rasio inti/buah: 6,9 %
Pertumbuhan meninggi: 50-70 cm/tahun



8. D X P AVROS

Cara Sukses Berbisnis Kelapa Sawit

Posting: Minggu, 25 Mei 2014 - Hit 14496 - Kontributor: Agromania
Cara Sukses Berbisnis Kelapa Sawit
Cara Sukses Berbisnis Kelapa Sawit
Kebutuhan akan minyak goreng meningkat setiap tahunnya. Hal inilah yang mendorong sebagian orang untuk membuka lahan kelapa sawit di daerahnya.
Jika Anda berniat untuk membuka usaha perkebunan kelapa sawit, ada baiknya Anda menyimak tips usaha kelapa sawit berikut ini :
Perkebunan kelapa sawit yang modern mengharuskan setiap pekebun untuk belajar bagaimana proses budi daya kelapa sawit yang benar. Pekebun harus belajar apa yang harus diperbuat supaya pekerjaannya menghasilkan yang terbaik. Pekebun harus rajin bertanya pada yang ahli untuk mendapat nasehat tentang bisnis ini, sehingga pekerjaannya semakin baik dan semakin baik lagi.
Pekebun harus memikirkan apa yang akan dikerjakan dan membuat perencanaan untuk itu, dengan demikian dia dapat melaksanakan pekerjaannya di saat yang tepat. Menggunakan Benih unggul akan memaksa pekebun bekerja lebih giat dibandingkan menggunakan benih biasa, namun hasil produksinya akan jauh lebih bagus. Setiap pekebun peserta plasma atau pekebun kelapa sawit swadaya yaitu petani modern. Penghasilannya akan memberikan manfaat bagi keluarganya masing-masing.

Sebelum memulai bisnis ini, berpikirlah dengan seksama tanaman kelapa sawit akan mulai berproduksi 3 hingga 4 tahun sejak ditanam. Selama masa belum menghasilkan pekebun harus terus mengeluarkan dana dan kerja keras sampai masa panen tiba. Tanpa ada panen maka tidak satu buah pun yang dapat menghasilkan uang.

 Membangun kebun kelapa sawit modern akan memerlukan dana yang cukup besar. Pada awalnya pekebun harus membayar pekerja untuk membersihkan lahan untuk perkebunan dari semua tumbuhan yang ada. Kemudian pekebun harus membeli benih unggul serta membeli pupuk.
Walaupun tanaman kelapa sawit itu telah dipupuk, tetapi selama tanaman masih muda, pekebun tetap harus menunggu sampai masa panen tiba.
Mungkin juga pekebun harus membayar pekerja untuk membantu perawatan tanaman selama belum menghasilkan. Tumbuhan penggaggu atau gulma tidak diperkenankan tumbuh di areal perkebunan kelapa sawit dan tanaman harus dilindungi dari gangguan hama. Semua pekerjaan ini akan menyita waktu dan artinya bisa saja pekebun kekurangan waktu untuk menggarap ladang tanaman pangannya. Pada kondisi tersebut pekebun harus membeli makanan untuk keluarganya.
Sebelum Anda memulai usaha perkebunan kelapa sawit, Anda harus menghitung dengan cermat apakah Anda punya kemampuan untuk itu. Menanam kelapa sawit akan menyita banyak sekali waktu. Sebelum mulai menanam di ladang, pekebun harus membersihkan lahan dari semua tumbuhan atau semak yang ada dan dilarang keras membakar hasil tebangan atau hasil tebasan semak tersebut . Semua bekas tebangan atau tebasan harus ditata rapi diluar rencana jalur tanam.
Setelah itu, diperlukan banyak waktu untuk mulai menabur benih kacangan penutup tanah dan membuat lubang untuk penanaman bibit pohon kelapa sawit, menaburkan pupuk dalam lubang dan selanjutnya tanam bibit sawit. Semua pekerjaan ini harus dilakukan sepenuh hati, menyediakan waktu penuh untuk itu serta jangan tergesa-gesa apabila ingin berhasil membangun kebun kelapa sawit.

Ketika bibit telah ditanam semua, Anda harus memasang kawat ayam di sekeliling tanaman muda, menabur pupuk dan terus melakukan pengawasan. Tanaman muda perlu dijaga dengan seksama. Semakin kecil kebun yang dibangun semakin mudah pula untuk diawasi. Ketika pohon mulai berproduksi, buah sawit atau tandan buah segar harus di panen tepat waktu.

Apabila tidak dipanen tepat waktu mutu buahnya akan menurun dan banyak kehilangan brondolan yang terlepas dari tandannya. Membangun kebun kelapa sawit perlu menyediakan banyak waktu serta banyak perhatian. Jangan memulai bisnis ini karena hanya ingin mencoba, karena hasilnya pun  akan kurang baik. Mulailah dengan sepenuh hati dan lakukan semua dengan sebaik baiknya.

Sebelum memulai untuk membuka lahan kelapa sawit, kumpulkanlah informasi dari beberapa sumber misalnya buku, internet, teman yang telah berpengalaman di bidang kelapa sawit atau Anda juga bisa minta penyuluhan dari dinas pertanian.
Bisnis kebun kelapa sawit membutuhkan dana yang cukup besar serta waktu yang cukup lama untuk pengelolaannya. Diperlukan kesabaran dan ketekunan dalam memulai suatu usaha.
Selamat mencoba. MARIHAT PPKS.
KELAPA SAWIT JENIS MARIHAT (PPKS)
Info Hub Bapak 
Iwan Kurniawan 
no kontak : 0853 55 79 99 90 / 0823 88 13 31 88

Selasa, 03 November 2015

info sekilas perkebunan kelapa sawit

Bibit Unggul DxP Socfindo

Benih dan bibit kelapa sawit yang diproduksi oleh PT. Socfin Indonesia memiliki kualitas yang teruji dan terbukti, selalu mengandalkan kualitas, serta tidak kalah bersaing dengan produk lain yang ada di pasar. Merupakan bibit tenera dari hasil persilangan Dura x Pisifera terbaik yang diperoleh dari berbagai famili yang sudah teruji keunggulannya.
Persilangan benih unggul DxP Socfindo dilaksanakan di kebun percobaan Aek Kwasan, Aek Loba Timur (Kabupaten Asahan) dan Bangun Bandar (Kabupaten Serdang Bedagai) Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sebagian sumber benih juga berasal dari kebun percobaan yang ada di Benua Afrika seperti dari La'me, La Dibamba dan Pobe.
Sejak Agustus 2013, Socfindo telah merilis 1 varietas unggulan terbaru. Sehingga saat ini, selain dari 2 varietas yang sudah ada Socfindo telah resmi memasarkan 3 jenis varietas DxP Socfindo yang memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing.
Secara umum, ketiga varietas bibit unggul tersebut didistribusikan dalam 2 bentuk, benih kecambah (seeds) dan bibit polybagprenursery. Akan tetapi khusus untuk varietas DxP Socfindo MT Gano hanya dipasarkan dalam bentuk kecambah. Masing-masing varietas unggul DxP Socfindo memiliki keunggulan yang khas. 

 
Prinsip Pemilihan Bahan Tanaman
Benih Unggul DxP Socfindo merupakan reproduksi dari persilangan-persilangan terbaik yang dilaksanakan di kebun percobaan Aek Kwasan, Aek Loba Timur (Asahan) dan Bangun Bandar (Deli Serdang) Sumatera Utara, Indonesia maupun kebun percobaan yang ada di Afrika seperti La'me, La Dibamba dan Pobe.
Benih Unggul adalah kunci awal sukses berbisnis perkebunan. Walaupun investasi bahan tanaman hanya berkisar 7 – 8% dari total biaya investasi kebun, justru hal ini menjadi faktor krusial yang mempengaruhi tingkat keuntungan dan percepatan pengembalian investasi. Hasil yang luar biasa tidak mungkin dapat diraih tanpa input yang luar biasa.
 
Oleh karena itu, pekebun kelapa sawit sudah seharusnya mengenal jenis bibit unggul yang tepat digunakan. Sebaik apapun teknik agronomi yang diterapkan, apabila bahan tanamannya illegitimate, maka dipastikan hasil perkebunan tidak akan memuaskan. Dalam pemilihan bibit kelapa sawit unggul, pekebun hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:
  • Bahan tanaman telah teruji melalui program program pemuliaan jangka panjang yang konsisten dan berkelanjutan (5,10, 20, 30…>50 tahun)
  • Bahan tanaman tersebut tidak hanya terbukti dan teruji di kebun percobaan saja, namun juga di kebun komersial dan dalam lingkup luas (10 - 20 tahun bahkan 100 tahun)
  • Mampu memberikan nilai ekonomi yang tinggi baik dalam bentuk tingkat pengembalian investasi maupun nilai asset (potensi produksi per pokok).
  • Diproduksi oleh sumber benih (perusahaan) yang kredibel, berpengalaman, memiliki integritas yang tinggi serta mendapat izin resmi dari pemerintah sebagai produsen benih kelapa sawit unggul.
  • Perakitan bahan tanaman yang terpercaya merupakan hasil seleksi berasal dari induk Dura dan induk Pisifera dengan karakteristik keunggulan tersendiri.
Secara umum proses perakitan material DxP Socfindo seperti diagram di bawah ini:






DxP Socfindo MT Gano
 
 
Berangkat dari niat kuat mengatasi ancaman terbesar perkebunan kelapa sawit, PT Socfin Indonesia (Socfindo) selama puluhan tahun berupaya menemukan solusi atas penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 4569 / Kpts/SR.120/8/2013 tertanggal 12 Agustus 2013, Socfindo telah resmi memiliki izin mendistribusikan dan memasarkan DxP Socfindo Moderat Tahan Gano. Inilah bahan tanaman yang telah teruji mempunya sifat moderat tahan Ganoderma sp.
 
Sebagaimana diketahui, penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit disebabkan adanya serangan jamur Ganoderma boninense  yang menyerang tanaman kelapa sawit yang biasanya menyerang tanaman generasi kedua dan seterusnya. Akibat terburuk yang ditimbulkannya adalaj penurunan populasi pohon yang cepat dan akhirnya menurunkan produktivitas tanaman per hektar. 
 
Oleh karenanya, Socfindo bekerjasama dengan CIRAD telah memulai penelitian melalui program pemuliaan dalam jangka panjang. Sejak tahun 2000 hingga 2009 telah dilakukan pengamatan terhadap 1.185 persilangan di Pengujian di lapangan dilakukan dengan membuat special design untuk percobaan Ganoderma, yang dilakukan di beberapa tempat (multi lokasi) yaitu Kebun Bangun Bandar, Kebun Mata Pao dan Kebun Tanah Gambus. Lokasi-lokasi pengujian tersebut merupakan kebun PT Socfindo yang memiliki tingkat serangan penyakit ganoderma yang sangat berat. Percobaan tersebut bertujuan untuk menseleksi famili-famili yang memiliki sifat moderat tahan ganoderma yang merupakan solusi yang paling menjanjikan dalam pengendalian penyakit ganoderma.
 
 
 
Sejalan dengan percobaan di lapangan, Socfindo dan CIRAD juga bekerjasama dengan Sumatera Bioscience (Lonsum) dengan melakukan percobaan di pembibitan sehingga hasil keunggulan famili-famili di lapangan dapat dikomparasi dengan pengujian di pembibitan. Sejak tahun 2001 hingga 2006, ke-3 institusi bekerjasama mengembangkan metode standard pengujian ganoderma di pembibitan kelapa sawit dan pada akhirnya ditemukanlah metode early screening test. Dengan metode ini, Socfindo telah menguji berbagai isolate ganoderma untuk diinfeksikan pada lebih dari 200 famili dengan total testing lebih dari 3 ribu kali di Laboratorium Pathologi, kebun Tanah Gambus. Metode ini terbukti dapat mendeteksi ketahanan bibit kelapa sawit terhadap penyakit ganoderma di pembibitan dalam waktu singkat yaitu 5 sampai 8 bulan.
 
 
Hasil pengamatan di lapangan dan hasil early screening test di pembibitan laboratorium pathologi Tanah Gambus menunjukkan adanya konsistensi dari persilangan-persilangan tertentu yang moderat tahan terhadap penyakit ganoderma di lapangan maupun di pembibitan pada early screening test. Hal ini dapat dilihat pada Grafik berikut ini.
 
 
Dari grafik dapat dilihat nilai korelasi pearson antara performa benih moderat tahan gano di lapangan dan di pembibitan, dimana rata-rata infeksi pada bibit dan pada pohon kelapa sawit di lapangan berkorelasi positif dengan nilai korelasi sebesar 71.3% dengan tingkat signifikansi sebesar 0.003.
 
Dengan korelasi yang cukup kuat (>50%), dapat dikatakan ketahanan projeni di lapangan sejalan dengan ketahanan projeni yang diuji dengan metode early screening test di Laboratorium Pathologi Tanah Gambus.
 
Dari hasil pengujian dan analisa data diperoleh 5 kategori Grup A (Dura) dan 2 kategori group B (pisifera) yang moderat tahan terhadap penyakit ganoderma. Kombinasi dari persilangan – persilangan antara Grup A moderat tahan dan Grup B moderat tahan tersebut yang selanjutnya dihasilkan bibit unggul yang toleran ganoderma dan dinamakan DxP Socfindo MT Gano.
 
 
 
 
 
 
 
 
Karakteristik dan Potensi DxP Socfindo MT Gano
 
Produktivitas untuk varietas DxP Socfindo MT Gano, sudah teruji dengan sangat baik. Hal ini dikarenakan varietas ini merupakan bagian dari populasi famili DxP Socfindo Lame yang selama ini sudah teruji keunggulan dan produktivitasnya. Adapun potensi produksi dan karakter tanaman DxP Socfindo MT Gano adalah sebagai berikut :
  1. Moderat tahan penyakit ganoderma
  2. Rata-rata produksi TBS : 31 - 34 ton/ha/tahun dengan potensi produksi maksimal : 38 ton/ha/tahun (*)
  3. Rata-rata ekstraksi minyak kelapa sawit (CPO) 26-28% dan kernel kelapa sawit (PK) 3.2 - 4.2%.
  4. Rata-rata produksi MKS (CPO) : 8 – 9.5 ton/ha/tahun dan total palm product mencapai > 10 ton/ha/tahun (**)
  5. Tenera > 99,9%
  6. Panen perdana pada umur 24 bulan setelah tanam : 14 - 18 ton/ha/tahun 
  7. Laju pertumbuhan meninggi yang lambat : 40 - 50 cm/tahun
  8. Pertumbuhan yang homogen
  9. Daya adaptasi luas : sesuai ditanam di berbagai iklim kering maupun basah
  10. Adaptasi pada areal marjinal
  11. Iodine value > 55.2%, RBD Olein > 76.92%, Kadar ß carotene > 500 ppm.
          *)   Potensi produksi pada umur tertentu
          **) Palm product yakni : MKS + IKS

Simulasi Kerapatan Populasi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap efek serangan ganoderma pada tanaman kelapa sawit dengan berbagai jenis varietas, dapat dilakukan perbandingan efek serangan terhadap penurunan populasi tanaman dengan metode simulasi. Seperti terlihat pada grafik di bawah ini.
Keterangan Gambar:
  1. DxP Socfindo MT Gano dengan potensi kehilangan populasi tanaman kelapa sawit 2% per tahun hingga tahun ke-25 (1 siklus) sehingga akan berakhir dengan kerapatan tanaman 101 pohon per Ha.
  2. DxP Normal dengan potensi kehilangan populasi tanaman kelapa sawit 4% per tahun hingga tahun ke-25 (1 siklus), dan akan berakhir dengan kerapatan tanaman 71 pohon per Ha.
  3. DxP Susceptible (rentan) dengan potensi kehilangan populasi tanaman kelapa sawit 7.25% per tahun hingga tahun ke-25 (1 siklus), dan akan berakhir dengan kerapatan tanaman 40 pohon per Ha. Biasanya tanaman sudah diremajakan (replanting) pada usia 15-18 tahun setelah tanam.
 

Minggu, 01 November 2015


Cara m

enanam kelapa sawit yang benar akan mempengaruhi kualitas tanaman dan buah yang akan dihasilkan. Setelah mengetahui tentang cara melakukan pembibitan kelapa sawit yang benar, maka langkah selanjutnya adalah menanam bibit kelapa sawit yang sudah siap tanam ke kebun. Bibit kelapa sawit sudah siap tanam setelah berumur 8 bulan dari pembibitan.

Pola penanaman kelapa sawit dapat dilakukan monokular atau tumpang sari. Untuk tumpang sari biasanya hanya ditanami tumbuhan yang dengan masa panen singkat seperti menanam tanaman singkong, menanam jagung, ataupun palawija lainnya. Hal ini hanya untuk memanfaatkan lahan sembari menunggu kelapa sawit sudah besar dan siap panen. Pada pola monokular, penanaman tumbuhan penutup sangat dianjurkan untuk mengurangi pertumbuhan rumput liar dan juga untuk menambah nutrisi pada tanah dan mencegah terjadinya erosi tanah. Biasanya yang sering digunakan sebagai tanaman penutup (cover crop) adalah jenis kacang-kacangan, pertimbangannya adalah tanaman jenis kacang-kacangan lebih cepat tumbuh dan daunnya dapat menjadi pupuk kompos.

Dalam melakukan penanaman kelapa sawit yang harus diperhatikan adalah jarak tanam antar pohon, dan bentuk segitiga sama sisi sehingga memungkinkan adanya gang dari segala arah. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 9 meter antar tanaman, hal ini selain untuk memberikan ruang tumbuh bagi pohon kelapa sawit juga memberikan ruang bagi akar-akar kelapa sawit agar tidak saling berebut nutrisi makanan pada tanah.

Untuk membuat bentuk segitiga sama sisi dapat dilakukan dengan menggunakan tali tambang atau tali rafia,  Mulailah dengan menarik tali lurus dari tepi kebun ke tepi lainnya (timur-barat), dan teruskan sampai semua lahan. Langkah selanjutnya adalah memasang tali dengan cara yang sama tegak lurus tali sebelumnya (utara-selatan). Setelah itu pasangkan patok acuan setiap 9 meter pada tali utara-selatan. dan lakukan pemasangan patok pada baris tali utara-selatan yang kedua namun dengan jarak 4,5 meter dari tepi kebun, sehingga akan nampak patok zigzag.

pola tanam kelapa sawit
pola tanam kelapa sawit


Setelah pembuatan patok acuan telah selesai, maka langkah selanjutnya adalah membuat lubang tanam. Buatlah lubang tanam pada setiap patok dengan ukutan 50cm x 50cm dengan kedalaman 40cm. Berilah pupuk kandang atau pupuk kompos pada setiap lubang.

Menanam bibit kelapa sawit sebaiknya ditanam pada saat musim hujan (awal-awal musim hujan), agar cukup air untuk tumbuh. Pindahkan semua bibit kelapa sawit mendekati lubang-lubang tanam, bukalah polybag dan masukkan bibit kelapa sawit beserta tanah ke dalam lubang dan lakukan penutupan menggunakan tanah sisa galian lubang.

Itulah beberapa cara menanam kelapa sawit yang benar agar menghasilkan panen yang banyak. Yang perlu diperhatikan bahwa setiap varietas kelapa sawit memiliki kriteria tanam yang berbeda. Namun cara menanam yang dijelaskan di atas adalah cara yang sering digunakan dengan menghasilkan buah yang besar dan panen yang maksimal.




pesan sekarang bibitunggul MARIHAT (PPKS)
email ;regarkurniawan602@gmail.com
no kontak : 0853 55 79 99 90

Sabtu, 31 Oktober 2015

JARAK TANAM KELAPA SAWIT


Kelapa sawit merupakan tanaman primadona bagi sebagian orang yang ingin berwirausaha dibidang perkebunan. Namun terkedang dalam cara penanaman banyak perbedaan yang sangat mencolok antara perkebunan yang dikelola secara profesional dengan perkebunan rakyat. Hal yang paling mencolok adalah sistem pertanamannya dimana kelapa sawit rakyat menggunakan sistem bujur sangkar. Saya sendiri sering melihat perkebunan kelapa sawit sepanjang jalan lintas Sumatera Utara dan inilah yang saya temukan.
Sistem pertanaman kelapa sawit yang dianjurkan adalah segitiga sama sisi karena sistem ini lebih efisien sekitar 14 % dari pada sistem bujur sangkar dengan jarak yang sama. Alasan lainnya adalah kelapa sawit memiliki tajuk yang berbentuk lingkaran.
Bagaimana cara menghitungnya?
1. Bujur sangkar :
Perhitungannya sama dengan tanaman yang mempunyai sistem pertanaman segiempat, yaitu :
Rumus :

Perhitungan :
  • Luas Areal        : 1 Ha
  • Jarak Tanam    : 9m x 9m


 2. Segitiga
Gambar : oilpalm-mekarsari
Untuk lebih mudah memahami perhitungan jumlah populasi kelapa sawit, maka gambarlah segitiga sama sisi yang mewakili jarak antar tanaman kelapa sawit :
Dimana :
  • a : Jarak tanam
  • b : Jarak antar baris yang akan dicari
Rumus :

Perhitungan :
  • Luas Areal         : 1 Ha
  • Jarak Tanam     : 9m x 9m X 9m

Selain cara diatas, ada cara simpel yang digunakan untuk menghitung jumlah populasi yang dikutip dari buku Iyung Pahan :
Kredit : Iyung Pahan
Berikut juga hasil beberapa perhitungan kelapa sawit dari berbagai jarak tanam :
Jumlah populasi kelapa sawit berdasarkan jarak tanam, kredit : Iyung Pahan
Kesimpulan :
Dari perhitungan diatas tentunya sistem segitiga sama sisi lebih menguntungkan karena jumlah populasi yang lebih banyak. selain itu dalam hal persaingan terutama cahaya matahari, tentunya sistem segitiga lebih unggul karena tajuk tidak saling menutupi.
Sekian artikel sederhana yang mungkin sebagian sudah tahu, namun bagi yang masih bingung, silahkan ditanyakan saya pada kolom komentar dibawah.



PESAN SEKARANG.
KRITIK DAN SARAN : Ir.ROKSI KURNIAWAN.SIREGAR
No Kontak : 0853 55 79 99 90
email : regarkurniawan602@gmail.com

Contoh Produk Sawit unggul




 


pesan sekarang kpd. Ir.Roksi kurniawan Siregar
 no kontak : 0853 55 79 99 90
email : regarkurniawan602@gmail.com
seluruh INDONESIA